BOOKING TIKET PESAWAT

membangun pabrik amonium nitrat (bahan peledak)

membangun pabrik amonium nitrat (bahan peledak). Info sangat penting tentang membangun pabrik amonium nitrat (bahan peledak). Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai membangun pabrik amonium nitrat (bahan peledak)

membangun pabrik amonium nitrat (bahan peledak) Kotabumi Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin beserta Tim Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), Rabu (25/1) meninjau kesiapan operasional Pabrik pembuat bahan peledak amonium nitrat terbesar di Indonesia dan Asia. Pabrik Amonium Nitrat tersebut adalah milik PT Kaltim Nitrate Indonesia (PT. KNI) yang ada dikawasan Kaltim Industrial Estate, Tursina, Bontang, Kalimantan Timur. Wamenhan yang didampingi Wali Kota Bontang Ir H Adi Darma MSi, Ketua DPRD Bontang Neni Moerniaeni meninjau lokasi pabrik yang rencananya akan mulai berproduksi pada Febuari 2012. Pabrik baru yang diproyeksikan menghasilkan Amonium Nitrat Prilled sebesar 300.000 Ton/Tahun ini difokuskan untuk menunjang kebutuhan pasar dalam negeri Indonesia yang diprediksikan akan mencapai 700.000 Ton/tahun pada tahun 2012. Pada kunjungan ini Wamenhan juga berkesempatan meninjau secara langsung kesiapan operasional dari fasilitas dan sarana prasarana yang ada dikompleks Pabrik seluas 10 hektar. Selain itu Wamenhan juga menerima penjelasan seputar tahap awal pembangunan hingga kesiapan dan alur proses produksi amonium nitrat. Turut dalam rombongan Wamenhan saat meninjau pabrik sejumlah anggota Tim KKIP Said Didu dan Silmy Karim, Dirjen Industri Manufaktur Rumah tangga Kementerian Industri, Dirjen Pothan Kemhan Pos. M. Hutabarat, Dirtekind Brigjen TNI Ir. Agus Suyarso dan Kapuskom Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin. Sekilas Pabrik PT. Kaltim Nitrate Indonesia (PT KNI) Dari pertama dibangunnya Pabrik Ammonium Nitrat PT. KNI pada tahun 2009 hingga kini kesiapan dari konstruksi mencapai 99%, dengan kata lain pabrik siap dioperasikan. Rencananya akan dioperasikan pada Febuari 2012 mendatang dan melibatkan 160 tenaga kerja yang terdiri dari tenaga engineer, teknisi dan dibantu oleh 2 tenaga dari luar negeri. Sementara itu sekitar 80 teknisi sudah menjalani proses training di Australia. PT Kaltim Nitrate Indonesia menggandeng PT Rekayasa Industri membangun pabrik amonium nitrat (bahan peledak) senilai US$ 173 juta yang berlokasi di Kaltim Industrial Estate, Bontang, Kalimantan Timur ini. Pabrik milik PT. Kaltim Nitrate Indonesia yang ada di Bontang, Kalimantan Timur merupakan Pabrik ammonium nitrate terbesar di Asia. Pabrik yang dibangun di atas lahan seluas 10 hektar ini diperkirakan memiliki kapasitas produksi ammonium Nitrate sebesar 300.000 ton per tahun atau sebesar 970 metri ton per hari. Lisensi teknologi proses untuk pabrik ini diperoleh dari UHDE Jerman. Dengan beroperasinya pabrik PT KNI di Bontang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan ammonium nitrate dalam negeri sebesar 300.000 ton per tahunnya. Selama ini pemenuhan ammonium nitrate baru sekitar 10%-nya saja yang dapat dipenuhi dari pasokan dalam negeri. Bahan baku utama berupa amoniak (NH3) akan disuplai oleh perusahaan-perusahaan lokal di Kalimantan Timur. Produksi amonium nitrat akan memenuhi kebutuhan pasar domestik akan bahan baku peledak komersil untuk industri pertambangan. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro bersama pejabat lainnya melakukan kunjungan ke China pada 19-21 Februari dalam rangka memenuhi undangan Menteri Pertahanan China Jenderal Liang Guanglie. "Segera setelah mendarat di Beijing, pada hari pertama Menhan melakukan kunjungan, menggelar diskusi, serta meninjau dua kompleks industri pertahanan China yang terkait dengan produksi peluru kendali," tulis siaran pers Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin. Dalam kunjungan dinas tersebut, Menhan didampingi oleh Wakil KSAL Lakdsya TNI Marsetio, Dirjen Strahan Kemhan Mayjen TNI Puguh Santoso, Kabaranahan Mayjen TNI Ediwan Prabowo, serta Karo TU Kemhan Laksma TNI Yuhastiar. Di akhir pertemuan tersebut, dicapai kesepakatan untuk kerja sama industri pertahanan, yang meliputi alih teknologi yang diharapkan menguntungkan kedua negara. "Kerja sama industri pertahanan tersebut terkait dengan produksi peluru kendali darat ke darat (ground to ground), darat ke udara (ground to air), serta udara ke darat(air to ground," kata siaran pers itu.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger